1|akhirnya tiba juga distasiun
tempat dimana kenangan berkumpul
menjadi gerbong-gerbong waktu,
dan perpisahan menjadi kata terakhir
dua waktu yang terlanjur resah
2|akhirnya berhenti juga penantian
pintu dibuka dan hati bergema
lenganku menangisi bahumu yang sepi,
mata bertemu dua debar jauhnya
kau dan aku bimbang –
itukah kekasihku?
3|setumpukan getar dan air mata
tumpah bagai hujan diselasar
sejuk dan mesra didada
pukul sepuluh malam kala itu
rindu kita berpelukan,
melebihi musim-musim yang berulang
ketika kita ditelan jarak
ditelan ketiadaan